Well, bukan cuma Raditya Dika saja yang bisa galau karena kucing. Saya pun yang masyarakat biasa, tidak pernah diliput media juga bisa loh sedih karena binatang lucu yang satu ini. Nggak heran emang kalau para pecinta kucing itu sangat perasa terhadap apa yang dialami oleh binatang kesayangannya itu.
Lihat deh di TV, nggak jarang kan si penulis Kambing Jantan itu curhat tentang kucing kesayangannya. Sudah gitu curhatnya aneh-aneh lagi. Misalnya seperti yang saya tonton beberapa minggu lalu di salah TV swasta, Radit cerita kalau sekarang ini dia seneng karena kucing doi akhirnya pulang juga. Dan Radit itu nggak cuma pernah curhat tentang kebahagian dari kucingnya loh, dia juga pernah cerita yang sedih-sedihnya. Dan cerita itu bagi saya adalah hal yang wajar bagi seorang pecinta Bima yang khususnya kucing.Well, pada kesempatan ini pun Saya juga mau curhat tentang Abu Meong, siapa lagi kalau bukan kucing saya tercinta. Cerita ini mungkin akan menguras air mata kalian atau tidak sama sekali. Ini adalah kisah paling sedih selama saya merawat Abu -begitu ia kerap di sapa. Sudah satu minggu ini Abu tidak mau makan dan minum. Nadanya yang sebelumnya gendut sampai-sampai perlu dua tangan untuk mengendongnya kini bisa saya angkat dengan satu tangan saja, sangat ringan. Sebenarnya apa yang terjadi?
Ya, Abu Meong menderita Flu berat. Saya sangat stres melihat ia tersiksa, dan sedihnya lagi tak ada cara apa pun untuk mengobati ya selain menjemurnya dibawah sinar matahari pagi. Tak ada cara yang lebih baik selain menunggu sampai flu itu sembuh sendiri. Itu sangat menyakitkan bagi saya dan keluarga saya di rumah. Mereka semua berharap Abu lekas sembuh dan iseng, jail bahkan berharap Abu segera merusuh ketika mereka makan.
Bagaimana tidak, kami yang biasa mendengar ngeyongan dari Abu seketika merasa kehilangan, tak ada lagi yang berlarian di kaki kami, tak ada lagi yang merusuhi piring kami, tak ada lagi yang minta segayung air ke kamar mandi untuk minum, tak ada, Abu bak hilang di telan bumi.
Setiap hari saya selalu berharap ada perubahan yang baik dari tubuhnya, tapi malah yang saya temui mata yang berkaca-kaca dengan hidung yang berair. Sangat menyedihkan. Badannya jadi kurus kerempeng, bahkan tetangga pun ikut berkomentar demikian karena memang Abu dikenal sangat gendut. Dikasih cuek dia tak mau, dikasih susu hanya di endus, dikasih keju pun sama. Tak ada suara dan mulutnya mulai mengeluarkan bau tak sedap.
Saya tak tahu persis apa penyebabnya. Tapi menurut kecurigaan saya hal ini disebabkan oleh karena Abu Meong main hujan-hujanan, atau, ah, aku sangat menyesal menceritakannya, ini semua karena saya memberi Abu susu UHT dingin padanya dalam beberapa kali. Ah, semoga bukan karena itu, saya sangat menyesal.
Saya sangat berharap dan selalu berdoa untuk kesembuhan Abu Meong. Saya selalu membayangkan ia makan nasi cuek dengan lahap, lalu minum dengan bersemangat, menjilati badannya, dan tidur seenak jidatnya seperti manusia dan di mana saja sesuka hatinya. Saya sangat merindukannya! Sungguh.
Komentar
Posting Komentar