Hai, pembaca yang budiman. Apa kabar Anda hari ini? Sudah mandi kah? Oh, tenang saja, tak ada peraturan khusus yang mengatur tentang siapa saja yang boleh mengunjungi blog saya tercinta ini, baik Anda sudah mandi atau belum, pintu blog saya selalu terbuka untuk Anda.
Baiklah, wejengan diatas terlihat sangat garing. Tapi baiklah, saya akan teruskan menulis.Kali ini saya akan mengungkap beberapa fakta terkait dengan saya yang notabene menjadi penerima KJP (Kartu Jakarta Pintar).
Fakta pertama, bahwa dana KJP yang dikeluarkan oleh pemerintah mulai dari bulan September telah diberlakukan peraturan baru, yaitu bahwa dana KJP tidak dapat ditarik tunai.
Fakta kedua, bahwa penggunaan dana KJP dapat dipergunakan untuk transaksi pembelian barang-barang tertentu sesuai dengan Pergub no sekian (tidak ingat).
Berikutnya akan saya paparkan opini saya berkaitan dengan faedah dari dana KJP yang saya terima ini.
Jadi begini, sore tadi saya dan dua kawan saya pergi ke toko buku tidak jauh dari sekolah. Saya berencana ingin mengggunakan dana bantuan tersebut untuk membeli kalkulator. Sedangkan dua teman saya hanyalah sahabat-sahabat yang baik hati, yang bersedia menemani saya berbelanja.
Tiba di toko buku, saya tidak langsung menuju lokasi yang menjadi keberadaan dari kalkulator tersebut, saya malah muter-muter dahulu ke tempat buku catatan juga buku gambar dan seperangkat kekasihnya. Di sana banyak sekali benda-benda yang mencuri perhatian. Ya, karena ini kali pertama saya berkunjung ke toko buku ini, jadi maklumlah kalau saya bersikap demikian.
Hobiku ini kan salah satunya menulis, nah ketika saya dihadapkan pada ratusan jenis note book, ya saya mengaku tergoda. Tapi alhamdulillah, saya masih cukup hebat melawan hasrat yang kusebut kurang menguntungkan itu. Tidak jauh berbeda dengan ke-dua temanku, mereka juga piknik di toko buku ini, menuruti perhatian mereka yang telah tercuri oleh benda-benda mati itu.
Aku mengaku sangat tergoda dengan buku sketsa gambar, yang pada akhir cerita nanti akhirnya aku membeli satu buku sketsa gambar dan dua pensil gambar, yang satu 6b dan yang lainnya 8b.
Semangatku untuk menggeluti hobi lama seperti hidup kembali. Hobi yang sudah lama mati. Tertimbun kesibukan organisasi dan tugas akuntansi. Hehehe.
Karena perasaan begitu senang akibat mendapati sesuatu yang sudah menghidupkan hobi saya itu. Saya hampir lupa dengan tuajauan awal kunjungan saya. Bergegaslah saya mencari dimana keberadaan dari si robot penghitung itu. Saya pun mendapatinya. Dan kemudian agak terkaget dengan harga yang terbandrol disana. Yang pada akhir cerita saya memutuskan untuk tidak jadi membeli kalkulator itu di sana.
Saya juga berharap semoga teman-teman diluar sana yang juga mendapat dana bantuan KJP dapat mempergunakan uang negara tersebut dengan bijaksana. Tidak serakah, dan agar berkah. Harus ada iman yang kuat, agar terhindar dari perbuatan jahat. Kalau bisa bukan buat diri sendiri, bantu kawan lain yang belum berdiri. Agar tujuan pemerintah tercapai, lahirkan generasi yang pandai.
Thanks for reading!
Budayakan berpendapat!
Baiklah, wejengan diatas terlihat sangat garing. Tapi baiklah, saya akan teruskan menulis.Kali ini saya akan mengungkap beberapa fakta terkait dengan saya yang notabene menjadi penerima KJP (Kartu Jakarta Pintar).
Fakta pertama, bahwa dana KJP yang dikeluarkan oleh pemerintah mulai dari bulan September telah diberlakukan peraturan baru, yaitu bahwa dana KJP tidak dapat ditarik tunai.
Fakta kedua, bahwa penggunaan dana KJP dapat dipergunakan untuk transaksi pembelian barang-barang tertentu sesuai dengan Pergub no sekian (tidak ingat).
Berikutnya akan saya paparkan opini saya berkaitan dengan faedah dari dana KJP yang saya terima ini.
Jadi begini, sore tadi saya dan dua kawan saya pergi ke toko buku tidak jauh dari sekolah. Saya berencana ingin mengggunakan dana bantuan tersebut untuk membeli kalkulator. Sedangkan dua teman saya hanyalah sahabat-sahabat yang baik hati, yang bersedia menemani saya berbelanja.
Tiba di toko buku, saya tidak langsung menuju lokasi yang menjadi keberadaan dari kalkulator tersebut, saya malah muter-muter dahulu ke tempat buku catatan juga buku gambar dan seperangkat kekasihnya. Di sana banyak sekali benda-benda yang mencuri perhatian. Ya, karena ini kali pertama saya berkunjung ke toko buku ini, jadi maklumlah kalau saya bersikap demikian.
Hobiku ini kan salah satunya menulis, nah ketika saya dihadapkan pada ratusan jenis note book, ya saya mengaku tergoda. Tapi alhamdulillah, saya masih cukup hebat melawan hasrat yang kusebut kurang menguntungkan itu. Tidak jauh berbeda dengan ke-dua temanku, mereka juga piknik di toko buku ini, menuruti perhatian mereka yang telah tercuri oleh benda-benda mati itu.
Aku mengaku sangat tergoda dengan buku sketsa gambar, yang pada akhir cerita nanti akhirnya aku membeli satu buku sketsa gambar dan dua pensil gambar, yang satu 6b dan yang lainnya 8b.
Semangatku untuk menggeluti hobi lama seperti hidup kembali. Hobi yang sudah lama mati. Tertimbun kesibukan organisasi dan tugas akuntansi. Hehehe.
Karena perasaan begitu senang akibat mendapati sesuatu yang sudah menghidupkan hobi saya itu. Saya hampir lupa dengan tuajauan awal kunjungan saya. Bergegaslah saya mencari dimana keberadaan dari si robot penghitung itu. Saya pun mendapatinya. Dan kemudian agak terkaget dengan harga yang terbandrol disana. Yang pada akhir cerita saya memutuskan untuk tidak jadi membeli kalkulator itu di sana.
Saya juga berharap semoga teman-teman diluar sana yang juga mendapat dana bantuan KJP dapat mempergunakan uang negara tersebut dengan bijaksana. Tidak serakah, dan agar berkah. Harus ada iman yang kuat, agar terhindar dari perbuatan jahat. Kalau bisa bukan buat diri sendiri, bantu kawan lain yang belum berdiri. Agar tujuan pemerintah tercapai, lahirkan generasi yang pandai.
Thanks for reading!
Budayakan berpendapat!
Komentar
Posting Komentar