Aku dan Kenangan OSIS Aktivis



Oke, kali ini saya akan memposting sebuah catatan masa silam saya ketika masih menjabat menjadi pengurus OSIS periode 2013/2014. Ini adalah kisah yang kutulis sebelumnya pada buku harianku. Agar esensinya mudah diterima oleh pembaca, akan kulakukan sedikit editing pada bembendaharaan katanya. Biarpun sudah lama terlewatkan, kuharap ada pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini. Sungguh ini kutulis untuk berbagi saja. Dan apabila ada yang tidak sesuai kuharap kau mahfum. Secara garis besar catatan ini berdasar dari sudut pandangku sendiri. Kalau tidak salah, catatan ini kutulis pada bulan Desember 2014. Yang pasti cerita ini kutulis saat sematan nama yang pernah begitu berarti, julukan dengan berjuta kenangan, panggilan yang begitu aku rindukan, diperuntukkan buatku, aku beri tahu sekali lagi, cerita ini terukir langsung dengan pena yang kugerakkan sendiri dengan tanganku ketika mereka, ya mereka, masih memanggilku dan ke-19 Awesome Leader  yang lain, MITRA MUDA.

Jadi ceritanya gini,

Ya, sesuai role play saya saat ini sebagai pengurus OSIS, saya akan memcoba mengurai bagaimana kisah saya menjadi pengurus OSIS, kebiasaan menjadi OSIS aktivis, suka duka menjadi pengurus OSIS dan cerita lainnya.

Dan kali ini saya ingin membahas kebiasaan saya menjadi pengurus OSIS. Pengurus OSIS menurut saya sih dibagi dalam beberapa kategori; OSIS Aktivis, OSIS Pecinta Alam, OSIS Eksis.

OSIS Aktivis, tahu lah kaya gimana, aktif banget di organisasi, visinya kuat buat membangun sekolah, biasanya kategori ini nih kalau udah punya junior akan lebih disegani. Ya disegani karena memberi contoh yang tidak keliru. Ikhlas menghibahkan waktu, tenaga, dan pikiran sampai pulang sekolah ‘agak’ malam demi organisasi dan sekolah tercinta.

Berikutnya OSIS Pecinta Alam, yaini, buang sampah pada tempatnya, merawat tanaman di sekolah, selalu siap menjadi relawan dan penggerak kebersihan lingkungan, ya pokoknya rela jomblo deh asal dapat mencintai alam.

Lalu ada OSIS Eksis, entah apa dasar saya membuat kategori seperti ini. Biasanya dipilih karena materi, bukan kualitas atau niat yang lurus. Masuk OSIS supaya populer, sering wara-wiri mencari perhatian, dan berkumpul seakan-akan merekalah yang berkuasa atas sekolah –sebagian datanya sih ngarang, soalnya alhamdulillah di sekolah saya OSIS-nya tidak ada yang macam ini. 

Kalau nanya saya masuk bagian yang mana. Saya dengan tegas menjawab OSIS Aktivis!!
Ya, menurut saya sih ini tugas mutlak bagi setiap pengurus OSIS, mengabdikan diri demi menyosong masa depan gemilang bagi bangsa dan negara, sekolah, dan khususnya organisasi itu sendiri. Saya emang sih baru empat bulan ngejabat jadi pengurus OSIS, tapi saya sangat yakin kalau saya adalah spesies OSIS Aktivis. Kenapa mikirnya gitu? Bayangin aja saya pernah bercita-cita jadi jurnalis. Lalu apa hubungannya menjadi OSIS Aktivis dan jurnalis? Menjadi jurnalis kita dituntut untuk peka terhadap lingkungan selkitar, pandai bersosialisasi dan juga harus rajin mengasah kemampuan diri. Menurut hemat saya, selagi menempuh sekolah menengah ini, hingga nanti saatnya saya tiba untuk mulai mewujudkan cita-cita saya tersebut, saya dapat belajar bersosialisasi, dan melatih kepekaan lewat organsasi intra. Terlebih lagi saya sangat tertarik dengan hukum dan politik. 

Tapi saya tidak mempungkiri, kalau saya kurang atau jarang berargumen, dan keseringan menerima begitu saja perintah atau pernyataan senior. Ya, kebiasaan seperti ini mungkin gak baik, karena OSIS itu tugasnya gak cuman sekedar ikut rapat, bikin proposal, membereskan sekolah setelah ngebuat acara. Itu sih siswa biasa juga bisa. Yang ngebedain siswa biasa dengan anak OSIS itu lebih ke perannya kepada sekolah dan masyarakat (warga sekolah). OSIS itu harus menjadi sosok yang dapat dicontoh dan tidak hanya bekerja mengandalkan fisik tetapi juga otak. Kepandaian berargumen pun sangat penting. Ya, saya sih berharap untuk kedepannya saya dapat menyempurnakan gelar yang berat itu. Ya, seenggaknya bisa berargumemn secara intelek dan bisa lebih aktif lagi lah.

Ya, sekian dulu lah cerita saya tentang OSIS Aktivis. Jika ada waktu, saya akan menulis lagi. Soalnya bosen kan bergulat dengan kertas dan pena mulu. :p

Komentar