Guru Datang Dari Mana Sahaja

Dia yang memperkenalkanku pada Universitas ternama bumi Arema,
dia yang tak henti-hentinya memberiku cambuk motivasi untuk terus bergulat dengan kertas dan pena,
dia yang membuat lini depan barisan mimpi-mimpiku bertahan,
bahkan aku terkadang mampu menyerang, dan merepotkan lini belakang rasa malas,
putus asa, dan tak mau mencoba.

Terima kasih pada-Mu, karena kau telah hadirkannya dalam kehidupan.

Teruntuk, kakakku di negeri nun jauh di sana... Ashiddiq Adha.

---Kak Kudiak kalau kau membaca ini, apakah kau akan marah padaku? Kuharap tidak. Karena aku sungguh sangat mengagumi tulisanmu, kau mengajariku banyak hal mesti kau tak pernah tahu. Aku sungguh sadar bahwa aku ini bukan siapa-siapa. Ya, sekali lagi aku bukan siapa-siapa. Kau juga benar kita tak saling mengenal, kau tak mengenalku, namun aku tahu beberapa hal tentangmu. Tapi tenanglah, tak usah sebbegitu khawatir, aku orang baik kak. Aku tak akan mengusik hidupmu karena memangnya aku ini siapa.  Aku hanya mau bilang kalau saja kau membaca ini, izinkan aku belajar darimu, izinkan aku mengidolakanmu seperti aku mengidolakan Andrea Hirata, karena aku menggagapmu sebagai Andrea Hirata kedua dalam hidupku. 

Well, kalau kau mengaku bahwa dirimu bukan penulis, maka baiklah, itu urusanmu. Namun aku mendesripsikanmu sebagai penulis, penulis idola. Aku kagum padamu seperti aku kagum pada Andrea Hirata, ingat pada Andrea Hirata. Tak perlu berpikir aku tertarik pada dirimu, tidak. Jadi maafkan aku, apabila selama ini aku mendekatimu namun tmpak tak wajar dan tidak menyamankan. Aku sadar aku bukan siapa-siapa. 

Teruslah menulis, aku tahu kau akan menjadi penulis besar nantinya. Soal tulisan Sepakbolamu itu, Ah aku suka. Tiap kali membacanya di blogmu, serupa sedang menbaca berita di koran. Kau berbakat!!!! Dan untuk studi Arsitekturmu itu, terus bersemangatlah kak. Aku tahu kau mampu dan memang disanalah tempatmu. 

Kau tahu? Tiap kali aku menjumpai tulisan UNIVERSITAS BRAWIJAYA aku gemetar, dan lalu menumpahkan air mata. Aku jatuh cinta dengannya, karena dirimu. Bahkan UGM atau UI sekalipun tidak semenggetarkan itu untukku. Aku akan belajar keras kak seperti yang pernah kau lakukan sampai Brawijaya mau denganmu. Aku begit senang bisa mengenalmu, bagaimana denganmu, itu urusanmu.